Jim.my.id – Tidak terasa, perjalanan menulis di dunia blog sudah berjalan begitu lama. Awalnya hanya sebuah hobi sederhana untuk menyimpan cerita, menyimpan bahan kuliah dan bahkan menyimpan puisi. Kini berubah menjadi bagian dari identitas diri. Saat menoleh ke belakang, ada rasa kagum sekaligus heran: bagaimana sebuah kebiasaan kecil bisa bertahan hingga belasan tahun. Namun, di balik kebanggaan itu, ada juga kenyataan baru yang harus dihadapi: dunia internet sudah banyak berubah. Jika dulu tulisan panjang masih punya panggungnya, kini perhatian orang lebih sering tersedot oleh video singkat dan visual yang bergerak cepat.
Dari situlah saya mulai menyadari, betapa panjang perjalanan ini. Mari saya ajak mundur sejenak, menelusuri kembali jejak 17 tahun bersama blog.
17 Tahun Perjalanan di Dunia Blog
Kadang kita tidak sadar, waktu melesat begitu cepat. Saat membuka kembali akun lama di WordPress, saya dibuat terkejut, tanggal tertera jelas: 2 April 2008. Itu artinya, sudah 17 tahun saya berada di dunia blogging.
Awalnya, hanya iseng menulis. Menyimpan pikiran, catatan, atau sekadar berbagi cerita sehari-hari. Tidak ada target, tidak ada ekspektasi. Tapi dari sedikit demi sedikit, tulisan-tulisan itu ternyata menjadi jejak perjalanan, yang ketika ditelusuri kembali, menghadirkan rasa hangat sekaligus nostalgia.
Blog bukan sekadar platform menulis. Ia menjadi teman perjalanan, saksi jatuh bangun, wadah ekspresi, dan ruang belajar. Dari sana saya mengenal banyak orang, bertukar ide, bahkan menjalin koneksi yang tidak pernah saya sangka sebelumnya.
Dan kini, melihat angka 17 tahun itu, saya merasa blogging bukan lagi sekadar hobi tapi, sudah menjadi bagian dari identitas diri.
Lalu, setelah menoleh ke belakang, saya pun harus menatap ke depan. Sebab, dunia blogging hari ini tidak lagi sama; tantangan barunya justru datang dari arah yang berbeda.
Tantangan Ngeblog di era Video
Kalau dulu, blog adalah panggung utama untuk berbagi cerita, maka kini panggung itu perlahan bergeser. Orang-orang lebih suka membuka aplikasi video singkat, menonton potongan konten yang ringkas, cepat, dan instan.
Kadang saya merasa dunia blog seperti rumah lama yang nyaman, tapi mulai sepi ditinggal penghuninya. Sementara di luar sana, pesta besar sedang berlangsung di dunia video. Semua orang berlomba-lomba jadi kreator visual, karena di situlah perhatian publik tersedot.
Inilah tantangan terbesar ngeblog hari ini: bagaimana membuat orang mau berhenti sejenak dari guliran video cepat, lalu menyelami kata-kata yang lebih dalam?
Blog memang tidak bisa menyaingi kilatan visual yang instan memikat, tapi blog punya sesuatu yang berbeda: ruang untuk merenung, untuk memahami cerita, untuk menjejakkan makna.
Bagi saya, blogging sekarang bukan lagi soal bersaing dengan tren video, melainkan soal tetap setia pada esensi. Menulis untuk mereka yang masih mau membaca. Menulis untuk diri sendiri, agar jejak tak hilang begitu saja di arus cepat dunia maya.
Dan siapa tahu, justru di era serba singkat ini, tulisan panjang kembali dicari sebagai tempat beristirahat dari hiruk pikuk layar.
Terima kasih, WordPress, sudah menemani sepanjang waktu. Dan terima kasih untuk diri sendiri, yang tidak berhenti menulis meski kadang sempat ragu.
Perjalanan masih panjang. Tapi satu hal yang pasti: setiap kata yang ditulis adalah jejak yang akan terus hidup. (selama domain dan hosting masih aktif 😅)
Bagaimana menurut kamu, apakah blog masih punya tempat di tengah derasnya arus video singkat? Atau justru kamu melihat blog tetap punya keistimewaan tersendiri? Silakan bagikan pendapatmu di kolom komentar, saya ingin sekali mendengar cerita dan pandanganmu.