Jim.my.id Cuap-cuap

Waktu yang Menguji Kebersamaan

Waktu yang Menguji Kebersamaan

Jim.my.id – Ada momen dalam hidup yang tak bisa diukur dengan angka atau dihitung dengan durasi. Beberapa perjalanan justru terasa abadi karena detail-detail kecil yang terjadi setiap hari. Kebersamaan bukanlah tentang seberapa lama, tetapi tentang bagaimana waktu itu diisi dan dihidupi.

Seorang pria berdiri di teras rumahnya, memandang halaman kecil yang mulai basah oleh sisa hujan siang tadi. Langit jingga berganti kelabu, angin berhembus membawa aroma khas tanah basah yang selalu ia nikmati. Di tangan kirinya, secangkir kopi yang mengepul pelan, sementara di hatinya terlintas potongan-potongan kenangan yang seolah berbaris rapi.

Ia teringat pertama kali pertemuan mereka bertahun-tahun lalu. Ada canggung yang lucu, ada kikuk yang justru menghangatkan. Siapa yang menyangka, dari momen sederhana itu, perjalanan panjang ini akan dimulai? Hari demi hari berlalu, hingga akhirnya kebersamaan mereka menjadi sesuatu yang tak tergantikan.

Namun, perjalanan itu tidak pernah sempurna. Ia mengingat hari-hari yang penuh dengan tawa, juga hari-hari yang diwarnai oleh sunyi. Ada masa-masa sulit, saat ego mereka saling berbenturan. Kata-kata kadang melukai, diam kadang terasa seperti dinding yang tak tertembus. Tapi, apa yang membuat mereka tetap bertahan? Pria itu tahu jawabannya: pilihan.

Mereka selalu memilih untuk bertahan, untuk saling memahami meski sulit. Ada banyak momen di mana menyerah tampak seperti jalan yang lebih mudah, tetapi mereka berdua tahu, kebahagiaan sejati tidak pernah datang tanpa usaha.

Ia mengingat bagaimana mereka saling belajar dari perbedaan. Ia ingat percakapan kecil di pagi hari tentang siapa yang akan membuat kopi, atau siapa yang harus pergi ke pasar. Hal-hal sederhana yang dulu tampak biasa saja, kini terasa seperti harta karun yang tak ternilai.

Pria itu menghirup kopinya dalam-dalam, membiarkan kehangatannya mengalir hingga ke hatinya. Ia memandangi meja kecil di pojok teras, tempat mereka biasa duduk bersama. Di sanalah banyak keputusan besar diambil, banyak mimpi dibagi, dan banyak doa dipanjatkan. Meja itu menjadi saksi bisu perjalanan mereka.

Namun, hari ini bukanlah tentang mengingat masa lalu saja. Hari ini adalah tentang menghargai apa yang telah mereka bangun bersama. Bukan tentang siapa yang berkorban lebih banyak, atau siapa yang lebih kuat. Ini adalah tentang bagaimana mereka berdua saling melengkapi, membentuk satu kesatuan yang lebih besar dari sekadar dua individu.

Tiba-tiba, suara lembut memanggil dari dalam rumah. “Makan malam sudah siap,” katanya. Pria itu tersenyum, meletakkan cangkir kopinya, lalu melangkah masuk. Di meja makan, ia melihat hidangan sederhana yang sudah tersusun rapi. Tidak ada perayaan besar. Tapi, di sana ada sesuatu yang jauh lebih berarti—kehadiran.

Saat mereka duduk berhadapan, tak ada kata-kata panjang. Hanya senyuman yang berbicara lebih banyak dari ribuan kata. Dalam hati, pria itu tahu, hari ini adalah pengingat betapa berharganya perjalanan ini.

Di dunia yang terus berlari, di tengah segala kesibukan, ada ruang kecil di mana waktu seolah melambat. Ruang itu ada di rumah kecil mereka, di dalam hati yang terus memilih untuk berjalan bersama. Hari ini mungkin tampak seperti hari biasa bagi dunia luar, tetapi bagi mereka, ini adalah hari yang penuh makna.

Hari ini adalah tentang merayakan sesuatu yang tidak terlihat, tetapi dirasakan. Sesuatu yang tidak selalu sempurna, tetapi nyata.

Dan bagi pria itu, ini adalah momen untuk bersyukur—atas perjalanan yang telah mereka lalui, dan atas kebersamaan yang terus ia harapkan akan abadi.

===-===

Di Anniversary kali ini, selain tulisan juga ada sebuah lagu yang mengambarkan perjalanan kami 🫣
Silakan dimasukan ke playlist karena ini juga bersifat universal 😉

Dengarkan di SPOTIFY

atau dengarkan di Youtube MUSIC

Lirik Lagu “Langkah Sejiwa”

Dari awal aku
tak pernah
Menduga kau teman lama bagiku

Detik demi detik
terlewati
Sampai aku tahu bahwa kau akhirnya

Terucap juga
kata
Kata dari hati untukmu

Yang dulu tak pernah
ku sadari
Hingga saat itu tiba

Kau berikan aku
cinta
Akan ku jaga selalu

Kau berikan aku
damai
Bagiku kau lah akhirnya

Hari berganti hari
Banyak salah yang kubuat

Air mata tak lagi cukup
Isyaratkan pedihnya hati

Kadang ku merasa
Tak pantas lagi
Jadi pendampingmu

Namun kau selalu jadi
Pendorong hati
Dan tetap berjalan lewati hari denganku

Kau berikan aku
cinta
Akan ku jaga selalu

Kau berikan aku
damai
Bagiku kau lah akhirnya

Kau mengerti
diriku
Dan ku hargai dalamnya hatimu

Hanya kau
akhirnya
Akhir dari kisahku

===-===

Eksplorasi konten lain dari Jim.my.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca